Aneka Liputan
Restoran Ayam Bakar Larasati berdiri sejak Maret 2005 di pinggir jalan provinsi antara Magelang - Yogyakarta namun masih dekat dengan pusat kota Magelang, yaitu di Jl. Mayjend Bambang Soegeng di area Prajenan, Mertoyudan.  Lokasinya di sebelah selatan (tidak jauh) dari karoseri New Armada dan mall Armada Town Square. Sejak berdiri hingga sekarang, segudang media telah meliput Larasati karena cita rasanya yang lezat.  

1. Wisata Kuliner
Tidak kurang program televisi nasional Wisata Kuliner dengan presenter fenomenal pak Bondan Winarno turut memberi cap "Pokoke Maknyuss" pada olahan Larasati.  Wisata Kuliner yang saat itu booming menjadi tontonan rating tertinggi disaksikan oleh penonton dari segala penjuru nusantara dan sebagian penonton dunia yang penasaran dengan kuliner Indonesia.  
Program Wisata Kuliner yang booming saat itu.
Program Wisata Kuliner yang booming saat itu.
Pembawa acara wiskul yang fenomenal ini adalah pak Bondan Winarno.  Lelaki kelahiran Surabaya tahun 1950 yang juga fenomenal ini selalu mencicipi kuliner lezat di setiap daerah, tidak setiap warung atau restoran bisa dikunjungi oleh program Wisata Kuliner.  Larasati terbukti mempunyai kualitas masakan yang lezat sehingga dikunjungi oleh pakar kuliner nasional ini.  Bukti dari penomorsatuan kualitas oleh pak Bondan Winarno adalah, saat ia sedang naik daun justru mengundurkan diri dari program unggulan yang telah berjalan bertahun-tahun tersebut.  Bukan tanpa alasan.  Kalau acara berlangsung bertahun-tahun lebih lama lagi, maka tempat kuliner yang  dikunjungi menjadi asal-asalan alias bukan kuliner nomor satu lagi.  Tentunya alasan tersebut sangat logis.
Slogan pak Bondan Winarno yang diambil dari alm. Umar Khayam sahabatnya, yaitu "Pokoke Maknyuss"
Slogan pak Bondan Winarno yang diambil dari alm. Umar Khayam sahabatnya, yaitu "Pokoke Maknyuss"
Dalam sebuah episode program Wisata Kuliner di Jogja, pak Bondan Winarno menyatakan blak-blakan bahwa slogan fenomenalnya yaitu "maknyuss" sebenarnya bukan dari beliau sendiri namun dari almarhum sahabatnya yaitu Umar Khayam, seorang sastrawan besar Indonesia sekaligus guru besar Fakultas Sastra UGM (pemeran Bung Karno dalam film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI) yang telah ia anggap sebagai kakak sendiri.  Setiap makan makanan yang enak, Umar Khayam selalu bilang "maknyuss" dan kata unik bahasa Jawa itu akhirnya ditiru oleh pak Bondan Winarno.  Itulah mengapa pak Bondan Winarno secara gentle tidak mau mengakui bahwa slogan tersebut dari dirinya.
Ayam Bakar Larasati menurut pak Bondan Winarno memang benar-benar "Pokoke Maknyuss" !
Ayam Bakar Larasati menurut pak Bondan Winarno memang benar-benar "Pokoke Maknyuss" !
2. Benu Buloe
Benu Buloe yang bernama asli Ibnu Sakdan adalah seorang presenter kocak asal Aceh yang membawakan program televisi kuliner dengan namanya, yaitu Benu Buloe.  
Program kuliner kocak Benu Buloe
Program kuliner kocak Benu Buloe
Benu merupakan nama panggilannya sedangkan "buloe" sebenarnya berasal dari bahasa Aceh yang artinya rakus.  Ya, program yang dibawakan sarjana ekonomi ini memang mempunyai konsep kocak dan tidak serius, berbeda dengan acara-acara kuliner lainnya yang termasuk sersan (serius tapi santai).  Hampir dalam setiap episode Benu sengaja memperlihatkan kerakusannya dalam melahap makanan.

Ibnu Sakdan pemeran Benu Buloe
Ibnu Sakdan pemeran Benu Buloe
Setiap presenter kuliner mempunyai slogan sendiri-sendiri dan slogan yang dipilih oleh Benu Buloe adalah "mantaf bin lazizz".  Istilah lazizz biasanya digunakan oleh kalangan keturunan arab di Indonesia.

Ayam Bakar Larasati ditayangkan dalam program Benu Buloe episode Kutukan Sang Peri tanggal 17 Juli 2010
Ayam Bakar Larasati ditayangkan dalam program Benu Buloe
episode Kutukan Sang Peri tanggal 17 Juli 2010
Ayam Bakar Larasati turut mendapat cap "Mantaff bin Lazizz" dalam tayangan televisi nasional Benu Buloe tanggal 17 Juli 2010 seperti terlihat dari cuitan Benu di twitter atas.

3. Jelang Siang
Jelang Siang merupakan salah satu program kuliner dan kerajinan yang ditayangkan siang hari selama 30 menit saja, dibawakan oleh Edwin Manansang seorang anggota Trio Libels.  Karena singkatnya durasi, maka tidak sembarang kuliner atau kerajinan yang bisa masuk dalam liputannya.  Di bawah ini adalah tayangan Ayam Bakar Larasati dalam liputan Jelang Siang sebagai salah satu kuliner unggulan Indonesia :

Ayam Bakar Larasati masuk kedalam tayangan Jelang Siang sebagai salah satu alternatif kuliner.  Bukan sembarang kuliner namun kuliner nomor satu di kota kecil yang indah seperti taman (de Tuin van Java) dan dikenal sebagai pakunya pulau Jawa (de Spijker van Java) yaitu Magelang.

4. Liputan Trans TV
Ayam Bakar Larasati kembali diliput oleh tayangan nasional dan memperkuat trade mark sebagai penyedia kuliner yang mengunggulkan cita rasa.  Liputan tersebut bisa dilihat pada tayangan video di bawah ini :


Demikianlah beberapa liputan televisi nasional yang bisa kami sajikan.  Selain Trans TV, stasiun televisi lain yang juga meliput Ayam Bakar Larasati adalah ANTV, RCTI, Global TV, dan Jogja TV namun yang kami miliki dokumentasinya hanya yang kami ulas di atas. Adapun media cetak yang meliput Ayam Bakar Larasati antara lain Jawa Pos, Kompas, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, dan Magelang Express. 

Sedikit disayangkan bahwa pada saat itu kami tidak begitu melakukan pendokumentasian baik.  Melalui artikel ini, kami justru menawarkan hadiah apabila ada pembaca yang kebetulan menyimpan media cetak dengan liputan Ayam Bakar Larasati silakan menghubungi kami disini.

Sekian dan tunggu apa lagi, segera coba sajian kami !



Sebagian liputan lain :

NB : 
Sebagian besar tautan yang disebutkan di atas masih menggunakan nomor telepon lama dan dua alamat website yang saat ini telah mati.  Website ini merupakan situs resmi kami dan nomor kontak yang valid saat ini bisa dijumpai di laman Hubungi Kami di atas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar